Anak-anak di kantor selalu punya cara-cara ajaib meminta traktiran dari Ibu Jane, Direktur kami. Jika hari Jumat telah tiba, dan melihat Ibu masih didalam ruangannya, kami berkasak-kusuk mencari akal agar siang itu bisa makan siang gratis, terutama jika tanggal sudah beranjak tua dan bekal makan siang mulai terasa membosankan. Bu Jane memang sering mengajak kami makan siang di mall disebelah, terutama jika beliau tidak membawa bekal dari rumah. Sepertinya makan siang sendiri di restoran membuat nafsu makan beliau menghilang.
"Eh makan siang dimana nih?" Tanya Mbak Ani ke rekan-rekan disekitar yang tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda lapar. "De, lu bawa bekal makan nggak? Yuk makan!" Ajaknya ke Mba Ade yang masih khusyuk dimejanya, pekerjaannya sedang bermasalah siang ini. "Ah entar dulu deh, ini masih belum kelar," jawab Mbak Ade sama sekali tak menoleh. "Haduh kenapa semangat banget sih? Udah tahu hari ini kita bakalan tetap pulang malam, jadi siang ini mending kita nikmati saja di luar," rayu Mbak Ani, sayangnya teman yang diajak sama sekali tidak menggubrisnya. "Eh Bu Jane masih ada didalam ruangannya lho," kata Uci mengingatkan. "Wah bisa kita tanya, mau ditemenin buat makan siang apa nggak," sambut Mbak Ani tengil. Kami semua ngakak mendengarnya.