Dulu ketika baru setahun atau dua tahun ngeblog saya sangat bernafsu memasang iklan di wall JTT. Saat itu traffic sudah mulai meningkat, artikel juga sudah lebih dari seratus buah, dan sudah waktunya untuk mencoba mendaftarkan blog ini ke provider iklan. Sebagaimana blogger lainnya, maka Adsense, platform iklan milik Google adalah tujuan utama saya. Adsense memiliki keunggulan mampu menyediakan iklan yang spesifik dan berhubungan dengan tema blog sehingga kemungkinan iklan tersebut diklik oleh pembaca lebih tinggi. Selain itu, karena Adsense dikomandoi oleh Google maka jumlah iklan yang ditayangkan lebih tinggi, artinya selalu ada slot iklan yang tampil di blog dibandingkan dengan provider iklan lainnya. Alasan terakhir dan yang paling penting adalah Adsense dijalankan dengan profesional sehingga fee pasti akan dibayarkan. Bukan hanya sekedar pepesan kosong belaka.
Dengan rasa optimis dan semangat menggebu-gebu, sekitar tahun 2011 saya lantas mendaftarkan JTT ke Adsense. Jawabannya diterima tidak lama kemudian, berisi penolakan karena saat itu Adsense tidak support dengan blog berbahasa Indonesia. Adsense sempat support dengan bahasa kita sebelumnya, namun karena tingginya jumlah fraud dari blogger dalam negeri membuat Adsense menghentikannya. Beberapa blog yang sudah menggunakan Adsense sebelum kebijakan baru tersebut muncul tentu saja tidak terpengaruh dengan perubahan tersebut.
Dengan rasa optimis dan semangat menggebu-gebu, sekitar tahun 2011 saya lantas mendaftarkan JTT ke Adsense. Jawabannya diterima tidak lama kemudian, berisi penolakan karena saat itu Adsense tidak support dengan blog berbahasa Indonesia. Adsense sempat support dengan bahasa kita sebelumnya, namun karena tingginya jumlah fraud dari blogger dalam negeri membuat Adsense menghentikannya. Beberapa blog yang sudah menggunakan Adsense sebelum kebijakan baru tersebut muncul tentu saja tidak terpengaruh dengan perubahan tersebut.