Alhamdulilah akhirnya jahitan ditelapak tangan kanan saya sembuh juga. Membutuhkan waktu satu bulan lamanya hingga semua luka menutup sempurna dan kini hanya meninggalkan bekas garis berwarna putih kemerahan saja. Dua minggu setelah tindakan jahitan, saya seharusnya pergi ke klinik untuk kontrol dan mencabut benang. Kakak saya, Mbak Wulan, bahkan sudah mengingatkan melalui pesan di WA bahwa dua minggu sudah berlalu dan benang harus segera dicabut. Namun karena saya ingin memastikan luka benar-benar tidak terasa sakit maka benang pun tak kunjung dicabut, keputusan yang ternyata salah karena luka justru susah sembuh jika benang masih bercokol disana.
Enggan merogoh kocek untuk membayar biaya klinik dan dokter, akhirnya di satu weekend saya mempersiapkan diri untuk mencabut semua benang itu sendiri. "Kamu bisa cabut sendiri benangnya Ndang, gampang. Sediakan gunting kecil, alkohol dan pinset saja. Tidak sakit kok," Mbak Wulan sudah meninggalkan pesan tersebut beberapa minggu sebelumnya. Actually, saya ngeri memandang permukaan telapak tangan yang penuh jahitan seperti Frankenstein, apalagi harus menggunting kedua puluh ikatan benang itu satu persatu. Namun jika kondisi 'memaksa' satu proses harus dilakukan maka keberanian saya bisa tiba-tiba menggunung tinggi. ^_^