Ibu penjual cenil itu selalu duduk disana, saya bahkan hafal letaknya meski harus berjalan dengan mata tertutup. Terlalu 'lebay', tapi memang seperti itu kenyataannya. Sekitar 500 meter dari pintu masuk pasar Paron, di depan deretan penjual daging, dan tak jauh dari sumur yang terletak dibelakang pasar. Itu dulu, puluhan tahun yang lalu, kala saya masih kecil dan tinggal di Paron. Si Ibu duduk di sebuah dingklik (bangku kecil) di lantai berdebu pasar, dan menjual cenilnya setiap hari. Masih segar dalam ingatan, beliau selalu mengenakan baju kebaya brokat dengan jarit batik yang rapi jali menempel di tubuhnya. Rambut panjangnya tersanggul rapi dalam gelungan sederhana khas wanita Jawa jaman dulu. Jemari tuanya yang keriput dan berkulit coklat gelap terlihat cekatan mencuil masing-masing cenil yang berwarna merah, hijau, putih, hitam, membungkusnya dengan selembar daun pisang dan menyematnya dengan sebatang biting (lidi yang diruncingkan ujung-ujungnya). Gerakannya luwes, menghipnotis, membuat semua pasang mata terpaku mengikuti setiap langkahnya. Termasuk saya, fans beratnya. 😅
Resep Cenil dengan Saus Kinca Gula Jawa
Ibu penjual cenil itu selalu duduk disana, saya bahkan hafal letaknya meski harus berjalan dengan mata tertutup. Terlalu 'lebay', tapi memang seperti itu kenyataannya. Sekitar 500 meter dari pintu masuk pasar Paron, di depan deretan penjual daging, dan tak jauh dari sumur yang terletak dibelakang pasar. Itu dulu, puluhan tahun yang lalu, kala saya masih kecil dan tinggal di Paron. Si Ibu duduk di sebuah dingklik (bangku kecil) di lantai berdebu pasar, dan menjual cenilnya setiap hari. Masih segar dalam ingatan, beliau selalu mengenakan baju kebaya brokat dengan jarit batik yang rapi jali menempel di tubuhnya. Rambut panjangnya tersanggul rapi dalam gelungan sederhana khas wanita Jawa jaman dulu. Jemari tuanya yang keriput dan berkulit coklat gelap terlihat cekatan mencuil masing-masing cenil yang berwarna merah, hijau, putih, hitam, membungkusnya dengan selembar daun pisang dan menyematnya dengan sebatang biting (lidi yang diruncingkan ujung-ujungnya). Gerakannya luwes, menghipnotis, membuat semua pasang mata terpaku mengikuti setiap langkahnya. Termasuk saya, fans beratnya. 😅