Meniran

Assalamu'alaykum


Mumpung tukang sayur kemarin bawa daun pisang bagus (lebar dan tidak banyak yang robek), saya tercetus ide bikin Meniran.
Niat hati mau bikin pagi setelah subuh. Ternyata jam 1 dinihari saya terbangun gegara dengar kucing berantem di depan rumah. Hadeeeehhh berisik banget deh. Pasti si Oteng, preman rumah yang lagi menghajar kucing lain yang berani mendekat. Bapaknya anak anak segera keluar sambil bawa air segayung untuk menyiram kucing berantem. Cara ini sangat ampuh untuk menghalau kucing berkelahi 👍👍👍 Karena jam tidur terganggu, saya jadi nggak bisa tidur lagi. Daripada plonga-plongo alias bengong mending segera bikin meniran sebelum saya ngantuk kembali pada pagi harinya.

Itu tuh si Oteng, kucing rumah yang jadi preman dan 
hobi menghajar siapa saja yang berani mendekat

Apa itu meniran ? Meniran adalah salah satu cemilan langka yang terbuat dari menir (menir = beras pecah). Dulu saya pernah bikin di blog ini juga. Pertama kali saya menikmati meniran ketika masih SD. Meniran terbuat dari beras pecah sisa menumbuk padi. Jadul, menumbuk padi pakai lesung kan ya. Beras yang utuh dimasak untuk bikin nasi setiap hari, sedang beras pecah ini dikumpulkan untuk bikin meniran. Sekarang kita tidak perlu menumbuk padi karena sudah pakai mesin (orang Jawa nyebutnya mesin selep atau selepan beras). Hasilnya bagus karena beras bisa dipisahkan dari kulitnya secara utuh, tidak pecah ataupun hancur. Makanya, sekarang beras menir agak sulit didapat. Otomatis meniran jadi jarang ditemukan sekarang ini. Meski beras menir sulit didapat, kita bisa kok membuatnya. Gunakan dry mill atau food processor untuk menghancurkan berasnya. Untuk hasil terbaik pakai beras pulen. Dijamin enak lho. Meski terbuat dari nasi, kenapa disebut snack atau cemilan ya hihi....Ini karena tidak setiap hari kita mengkonsumsi meniran. Hanya sesekali saja. Rasanya gimana ? Pernah makan arem-arem atau lontong betawi ? Jika pernah, mirip deh. Lebih gurih tapi tanpa isi. Untuk kali ini resepnya ditambah kelapa parut supaya lebih sedap dan bertekstur. Dan hasilnya, beneran bikin saya merem melek sambil membayangkan meniran yang saya nikmati waktu kecil dulu.

Note :
* Jika menggunakan dry mill, setelah beras dicuci, tiriskan dulu sampai agak kering supaya mudah dihancurkan. Jika basah, agak sulit menghancurkannya karena menggumpal.

Bahan meniran :
300 gr beras pulen
600 ml santan dari 1 butir kelapa parut
1 sdt garam
4 lembar daun pandan, dipotong potong
250 gr kelapa agak muda, kupas kulit arinya, parut memanjang
Beberapa helai daun pandan, potong sepanjang 3-4cm
daun pisang secukupnya

Cara membuat :
1. Cuci beras seperti biasa (seperti akan menanak nasi). Masukkan beras pulen di dalam food processor/dry mill, proses hingga beras jadi pecah-pecah (hancurkan kasar). Proses ini asli bikin sakit kuping hahahah....berisik banget 🙉🙉🙉

2. Rebus santan dan garam sampai mendidih, masukkan beras pecah dan masak sampai santan mengering.  Beras aron hasilnya sedikit lembek/lemas ya. Jika terlalu kering, tambahkan air panas secukupnya. Matikan api. Masukkan kelapa parut, aduk rata.

3. Ambil daun pisang, beri sepotong daun pandan, letakkan 2-3 sdm beras aron. Bungkus bentuk tum dan semat dengan lidi. Lakukan sampai semua bahan habis.

4. Kukus dalam dandang panas selama 30 menit. Angkat, sajikan dingin.

Hasil : 14 bungkus



Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ

"Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),"
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 22)


جَنّٰتُ عَدْنٍ  يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰٓئِكَةُ  يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍ

"(yaitu) surga-surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;"
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 23)


سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ  عُقْبَى الدَّارِ

"(sambil mengucapkan), Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 24)

* Via Al-Qur'an Muslimah https://goo.gl/hWQsvK

Subscribe to receive free email updates: