Saya punya sebutir buah naga di kulkas, tergeletak disana sejak 2 minggu lalu. Setiap hari buah tersebut saya bawa ke kantor dengan niat hendak dijadikan kudapan kala siang atau sore hari. Namun dikantor, udara AC yang dingin membuat saya enggan menyantap buah. Setiap sore, si buah naga kembali lagi kerumah dan akhirnya mendekam di kulkas berhari-hari hingga dua minggu yang lalu. Khawatir busuk, akhirnya saya permak menjadi cake chiffon. Berdasarkan pengalaman baking dengan buah berwarna merah seperti stroberi, maka buah naga saya duga tidak akan mempertahankan warna merahnya setelah dipanggang. Entah proses kimia apa yang terjadi, mungkin minyak atau lemak didalam cake meluruhkannya.
Karena buah naga memiliki rasa relatif plain, sebenarnya bukan pilihan tepat untuk diolah menjadi cake. Berbeda dengan jeruk, pisang, mangga, nangka, atau durian yang memiliki rasa dan aroma khas, maka chiffon buah naga ini tidak memiliki rasa dan aroma buah naga sama sekali. Aroma harumnya disumbangkan dari vanilla extract dan mentega yang saya pergunakan di resep. Walau cake ini tidaklah terlalu sensasional namun teksturnya sangat lembut sebagaimana chiffon umumnya.