Indonesia memang negeri yang kaya ragam masakannya, namun soto sepertinya menempati masakan yang paling banyak jenisnya. Bayangkan saja, jika dikumpulkan dari Sabang sampai Merauke, berapa banyak jenis soto yang ada? Ketika beberapa minggu yang lalu diselenggarakan event kuliner di Kelapa Gading dan dikhususkan pada soto, saya sampai takjub melihat list nama-nama soto yang dicantumkan, sebagian bahkan belum pernah didengar namanya. Walau berbeda-beda, namun basic soto di masing-masing daerah hampir sama, berkuah bening atau santan, dengan bumbu light dan lebih ringan dibandingkan masakan seperti gulai, atau kari sehingga terasa lebih segar. Protein hewani yang digunakan bisa daging sapi, ayam atau jeroan.
Saya termasuk penggemar soto, walau tidak terlalu maniak namun ada saat-saat tertentu dimana rasa kangen terhadap soto begitu menggelora. Di Paron, Ngawi, kampung halaman saya, soto adalah makanan sehari-hari. Penjual soto bertebaran dimana-mana, dan soto di Paron adalah soto ayam berkuah bening. Resepnya pernah saya share sebelumnya yang bisa diklik pada link disini. Soto di Paron sangat simple, light dan segar, serta umumnya menggunakan ayam kampung sehingga kuahnya menjadi gurih rasanya.
Saya termasuk penggemar soto, walau tidak terlalu maniak namun ada saat-saat tertentu dimana rasa kangen terhadap soto begitu menggelora. Di Paron, Ngawi, kampung halaman saya, soto adalah makanan sehari-hari. Penjual soto bertebaran dimana-mana, dan soto di Paron adalah soto ayam berkuah bening. Resepnya pernah saya share sebelumnya yang bisa diklik pada link disini. Soto di Paron sangat simple, light dan segar, serta umumnya menggunakan ayam kampung sehingga kuahnya menjadi gurih rasanya.