Betapa malasnya saya hendak berangkat ke kantor hari ini. Hari 'kejepit nasional' yang jika mengambil cuti berarti libur panjang selama lima hari. Tapi jatah cuti setahun sudah habis bahkan minus, selain itu saya yakin hari ini pasti jalanan sepi dan rekan kantor banyak yang mengambil cuti. Jadi saya putuskan berangkat ke kantor. Pagi ini saya berjalan ke stasiun MRT di pukul setengah tujuh pagi. Supir bajaj langganan yang setiap pagi nangkring didepan rumah tidak kelihatan batang hidungnya, mungkin belum datang. Saya sempat ragu hendak berjalan pergi, tahu jika si supir bajaj akan datang menjelang pukul tujuh pagi. Tapi enggan juga jika harus menunggu lima belas menit didalam rumah.
Stasuiun MRT di Blok A terlihat lengang, tak banyak calon penumpang yang hendak berangkat menggunakan kereta. Lima menit menunggu, kereta jurusan Bundaran HI muncul, tujuan saya adalah stasiun MRT Bendungan Hilir. Kereta penuh tapi tidak sesak, semua kursi terisi, namun cukup lengang jika berdiri. Saya memilih berdiri didekat pintu, ketika ada penumpang yang turun disatu stasiun pun saya memilih tetap berdiri. Perjalanan dari Blok A ke Bendungan Hilir hanya 10 menit saja. Sepuluh menit! Bandingkan dengan jalanan biasa yang memakan waktu minimal 30 menit. Berdiri didalam kereta yang nyaman dan tidak sesak oleh penumpang bukanlah masalah besar, apalagi nantinya di kantor saya akan duduk seharian penuh.
Stasuiun MRT di Blok A terlihat lengang, tak banyak calon penumpang yang hendak berangkat menggunakan kereta. Lima menit menunggu, kereta jurusan Bundaran HI muncul, tujuan saya adalah stasiun MRT Bendungan Hilir. Kereta penuh tapi tidak sesak, semua kursi terisi, namun cukup lengang jika berdiri. Saya memilih berdiri didekat pintu, ketika ada penumpang yang turun disatu stasiun pun saya memilih tetap berdiri. Perjalanan dari Blok A ke Bendungan Hilir hanya 10 menit saja. Sepuluh menit! Bandingkan dengan jalanan biasa yang memakan waktu minimal 30 menit. Berdiri didalam kereta yang nyaman dan tidak sesak oleh penumpang bukanlah masalah besar, apalagi nantinya di kantor saya akan duduk seharian penuh.