Pagi tadi, masuk ke stasiun MRT, mulai ada pemeriksaan suhu menggunakan termometer digital. Jika sebelumnya hanya periksa-periksa tas, maka sekarang antrian lebih lama karena satu persatu calon penumpang dicek suhu tubuhnya. Untungnya stasiun MRT di Blok A tidak terlalu ramai, jadi antrian tidaklah panjang. Tapi stasiun-stasiun favorit seperti Bendungan Hilir, Bundaran HI atau Lebak Bulus, pastilah tambahan pemeriksaan seperti ini akan membuat antrian semakin lama. Bagi saya hal itu bukanlah masalah, selama petugas sigap dan calon penumpang juga kooperatif. Pengalaman saya selama ini, pemeriksaan tas saja kadang memakan waktu terutama bagi mereka yang membawa tas punggung.
Demi menghemat waktu dan mempercepat proses, saya biasanya sudah membuka retsleting tas sebelum tiba didepan petugas. Sudah mempersiapkan kartu juga ditangan untuk ditap ke mesin pembayaran. Petugas cukup melongok tas, atau memasukkan tongkat panjang jika ingin mengecek lebih detail. Tapi saya paling sebal jika mengantri dibelakang calon penumpang bertas punggung yang malas melepaskan tas apalagi membantu membuka retsleting tasnya masing-masing. Mereka hanya berbalik badan, menunjukkan tas yang menempel dipunggung didepan hidung petugas. Si petugas akan bersusah payah membuka tas tersebut, mengecek bagian dalamnya, kemudian bersusah-payah kembali menutup tas. Menutup tas yang menempel dipunggung seseorang tidaklah semudah kala benda itu diletakkan diatas meja.