Jika bicara kue tradisional yang jarang sekali saya buat karena lumayan ribet dan menghabiskan waktu, maka bingka termasuk kue favorit saya. Selain mudah dibuat juga rasanya yang manis gurih dengan tekstur lembut, super duper yummy! Saya suka jenis kue yang padat tapi lembut seperti ini. Perkenalan saya dengan bingka pertama kali ketika kuliah di Jogya. Ada satu warung makan yang menjual masakan khas Banjarmasin dan kue bingka dengan bentuk bunga ukuran selebar telapak tangan juga dipajang di meja. Biasanya berwarna hijau rasa pandan dan kuning tanpa pewarna. Sayangnya teksturnya tidak lembut dan lumer dimulut, terlalu keras, padat dan kurang gurih. Jadi saat itu saya berpendapat kue ini tidaklah begitu nyaman di mulut.
Perkenalan kedua saya dengan bingka, terjadi di Kuala Lumpur. Terdampar di KL Sentral, stasiun pusat di Kuala Lumpur yang super besar dan penuh dengan jajaran kios makanan enak. Ada satu kios yang menjual nasi lemak ready to eat karena sudah dibungkus dan tinggal grab, kios ini juga menjual kue bingka aneka rasa. Baru kali itu saya melihat varian kue bingka yang begitu banyaknya dan semua terlihat lezat. Kue tampak lembut teksturnya, dan shiny tandanya banyak mengandung mentega dan santan. Hari pertama disana, saya hanya membeli 2 potong kue yang saya bawa pulang ke hotel. Seketika menyesal mengapa hanya membeli 2 potong, karena rasanya oh so yummy!