Ketika menyantap tom yum di Thailand, saya cukup surprised dengan rasanya yang menurut saya berbeda dengan saudara tirinya yang ada di Indonesia. Disini, tepatnya di Jakarta, kuah tom yum terasa sangat asam dan pedas, dengan aroma rempah yang kurang kuat. Di Thailand, tepatnya di MBK Mall, Bangkok, rasa tom yum tidak terlalu asam dengan aroma rempah, daun ketumbar, dan daun mint yang lebih kuat. Selama ini saya selalu berpikir, tom yum harus berasa asam karena hampir semua jenis tom yum di berbagai resto yang pernah saya coba di tanah air selalu mengedepankan rasa ini. Padahal di Thai sendiri ternyata bukan rasa asam yang utama, melainkan aroma harum dan segar rempah yang bahkan bukan pecinta bumbu dan rempah seperti rekan kantor saya, Mbak Fina, menyukainya.
Tom yum di resto umumnya menggunakan bumbu pasta tom yum instan yang banyak dijual di supermarket. Tak heran jika cita rasanya sama antara satu resto dengan resto lainnya. Pasta tom yum ini sebenarnya tidak sulit dibuat, kita bahkan bisa membuatnya sendiri dalam jumlah banyak dan simpan di kulkas. Bahan utamanya adalah cabai merah kering, bawang merah dan bawang putih yang digoreng, asam Jawa, gula Jawa, kecap ikan, terasi, dan garam. Walau sudah lama berencana hendak membuat pasta tom yum sendiri, namun hingga kini bumbu tersebut tak kunjung saya eksekusi. Nah, weekend lalu saya begitu ingin menyantap semangkuk tom yum tapi tak memiliki pasta tom yum, dan enggan membuatnya, akhirnya saya mengeksekusi sup tom yum versi simple, berkuah bening dan semua bumbu cukup diiris saja. Rasanya segar dan sedap, tak kalah dengan versi yang berkuah merah.
Klik untuk baca selanjutnya...