"Mba, nggak ke Inacraft?" Tanya Sintya, teman saya, minggu lalu. "Kepengen kesana, mungkin Minggu sore. Hari terakhir biasanya produknya banyak didiskon," jawab saya. Hari Minggunya, Sintya kembali mengirimkan pesan melalui WA, "Jadi ke Inacraft?" Tanyanya. Saya yang saat itu masih bermalas-malasan di kasur melirik jam di dinding, jarum pendeknya menunjuk ke angka tiga. Hati dan badan sebenarnya malas hendak jalan kesana, apalagi cuaca yang tadinya mendung kini berubah menjadi panas terik. Tapi saya membutuhkan beberapa piranti makan untuk keperluaan food photography, jadi walau sebenarnya berat melangkah, saya menuju ke kamar mandi juga untuk membasuh diri dan bersiap-siap ke JHCC.
Jika anda belum mengetahui mengenai Inacraft, maka ini adalah pameran kerajinan produk dalam negeri yang setiap tahun diselenggarakan di JHCC (Jakarta Hilton Convention Center) di Senayan. Bertahun-tahun yang lampau saya rajin berkunjung ke pameran kerajinan ini, namun tidak dalam dua tahun belakangan ini. Dulu produk Inacraft cukup terjangkau bagi kocek saya, banyak barang kerajinan yang lucu dengan harga cukup murah,. Kini Inacraft dipenuhi produk berkelas yang walau harus saya akui kualitasnya memang bagus dan layak ekspor, tapi harganya berat bagi dompet saya.
Jika anda belum mengetahui mengenai Inacraft, maka ini adalah pameran kerajinan produk dalam negeri yang setiap tahun diselenggarakan di JHCC (Jakarta Hilton Convention Center) di Senayan. Bertahun-tahun yang lampau saya rajin berkunjung ke pameran kerajinan ini, namun tidak dalam dua tahun belakangan ini. Dulu produk Inacraft cukup terjangkau bagi kocek saya, banyak barang kerajinan yang lucu dengan harga cukup murah,. Kini Inacraft dipenuhi produk berkelas yang walau harus saya akui kualitasnya memang bagus dan layak ekspor, tapi harganya berat bagi dompet saya.