Adik saya, Tedy dan keluarganya, minggu lalu kembali ke Jakarta dari Batam, bersama Ibu dan kakak saya, Mbak Wulan dan putra semata wayangnya, Ellan. Masih menggunakan dua buah kruk, dan kaki kirinya yang patah sama sekali tidak boleh menginjak lantai. Hasil kontrol terakhir sebelum ke Jakarta, dokter mengatakan kondisi pasca operasinya bagus. Kami tahu proses penyembuhan kali ini akan lama, dan semua berdoa semoga Tedy diberikan kelancaran hingga tulang yang patah bisa menyambung kembali dengan baik. Walau adik saya telah mahir menggunakan kruk namun tetap saja mobilitasnya terbatas, bahkan untuk urusan sepele seperti membuka pintu dengan dua kruk dijepit dikiri dan kanan ketiak, harus dilakukan dengan susah payah.
Karena bocah-bocah kecil sedang berkumpul semua di Jakarta, kami lantas beramai-ramai pergi ke stasiun MRT di Blok M khusus untuk menjajal kereta yang sudah satu bulan ini beroperasi. Ellan bahkan sudah mengirim WA ke saya untuk ditemani naik kereta sejak pertama kali MRT launching. Rombongan besar kami terdiri dari enam orang dewasa dan tiga orang bocah. Menggunakan dua buah mobil dari rumah Wiwin di Mampang kami meluncur ke Blok M.