Seandainya saya hendak membuka usaha makanan, sepertinya saya tertarik jenis kafe kecil nan cozy. Menyajikan minuman seperti es kopi atau coklat dengan es krim sebagai topping-nya. Makanannya yang ringan-ringan saja, seperti homemade carrot cake, brownies, atau cinnamon bun, jenisnya berganti setiap hari. Jikalau ingin agak berat sedikit mungkin hanya satu atau dua jenis hidangan spesial dihari itu seperti sup, pasta atau nasi, yang setiap hari berganti. Misal di hari Senin, spaghetti bolognese, dan hari Jumat, sup buntut goreng. Suasana kafe dibuat nyaman, musik jazz lembut mengalun, aneka tanaman dalam pot bertebaran dimana-mana sehingga terasa adem. Mungkin ala-ala greenhouse cafe.
Tapi saya sendiri tak yakin akan banyak pengunjungnya. Saya suka dengan suasana seperti itu, tapi pangsa konsumennya sangat terbatas. Berbeda dengan di Eropa atau negara-negara maju dimana kafe atau resto banyak bertebaran di tepian jalan. Umumnya memiliki nuansa yang sangat nyaman dan ditata cantik. Pengunjung duduk-duduk hingga ke pedestrian, santai menikmati semilir angin senja atau sinar matahari lembut saat spring. Disini? Mana ada pengunjung mau berpanas-panas ditengah terik gahar matahari dipinggiran jalan? Debu beterbangan dan asap knalpot menari-nari diudara. Seharian saja duduk didepan kafe, alamat bengek selama 10 tahun. Gubrak!
Klik untuk baca selanjutnya...