Saya suka salad, bahkan menjurus ke arah maniak saking gemarnya. Tapi ada masa-masa dimana lidah saya enggan tersentuh dinginnya sayuran dan asamnya saus. Kepengennya makan yang hangat-hangat, creamy atau bertepung seperti nasi, pasta dan roti. Padahal bahan salad selalu tersedia di kulkas di rumah, bahkan saya punya stoknya juga di kulkas di kantor. Lettuce, ketimun, wortel, paprika merah dan kuning, serta tomat cherry adalah bahan salad yang menurut saya mudah ditemukan, tak mudah layu walau disimpan dalam jangka panjang di dalam kulkas, serta mudah dipersiapkan.
Tapi jika mood makan salad sedang jeblok seperti akhir-akhir ini, maka semua itu tak tersentuh. Saya bahkan mulai worried dengan nasib 3 pohon selada keriting didalam kantung kertas di chiller. Daun selada keriting ini saya beli hanya demi memuaskan nafsu memborong sayuran si Bapak tukang sayur yang pernah saya ceritakan pada postingan disini. Kebetulan malam itu kala pulang kantor, saya melihat selada keritingnya masih banyak diatas sehelai tampah di meja. Padahal biasanya untuk bahan salad, saya memilih lettuce head yang bahkan hingga dua minggu masih baik-baik saja di dalam chiller dibandingkan daun hijau dengan tekstur lemas seperti daun selada keriting.