Masa PSBB di Jakarta kabarnya akan diakhiri pada tanggal 4 Juni 2020. Walau Gubernur DKI mengatakan berakhirnya PSBB tergantung dari kedisiplinan warga ibukota juga. Artinya, jika jumlah kasus positif menurun dalam masa 2 minggu ini, maka PSBB akan dihentikan. Masyarakat akan kembali beraktifitas seperti sebelum masa PSBB diberlakukan, atau mengikuti istilah pemerintah yaitu 'new normal'. Saya sendiri sebagai pekerja kantoran yang setiap hari berangkat menggunakan armada angkutan umum seperti MRT dan angkot, terus terang agak ketir-ketir ketika new normal mulai diberlakukan. Saat semua pekerja kembali memenuhi gedung, jalanan dan angkutan umum. Saat mal beroperasi kembali dan dijejali dengan orang-orang yang berkunjung. Saat dimana masyarakat seakan baru saja keluar dari 'penjara' rumah dan kini lepas menikmati alam bebas.
Saat-saat seperti ini jauh lebih berisiko dibandingkan saat PSBB belum dimulai, ketika kasus masih sedikit dibandingkan dengan sekarang. Apalagi melihat tingkah laku masyarakat yang tampaknya mulai tak peduli, tak ada rasa takut. Contohnya seperti saat menjelang Lebaran kemarin ketika pasar-pasar diserbu, toko dipenuhi mereka yang berbelanja. Tak ada social distancing, dan yang menggunakan masker juga bisa dihitung dengan jari. Setiap hari televisi dan online dipenuhi dengan berita tentang corona virus, dan bagaimana kasus di Indonesia tak kunjung turun. Semua itu sepertinya tak membuat masyarakat menjadi waspada dan lebih menjaga diri. Terus terang saya tak siap menghadapi PSBB yang sebentar lagi berakhir.