Sekian lamanya saya bermimpi memiliki mixer heavy duty, hari ini saya putuskan untuk membelinya. Tujuan utama saya adalah untuk menguleni adonan roti, karena sejak aktifitas baking meningkat maka lumayan gempor juga jika tangan dipakai menguleni adonan yang besar porsinya. Saat ini saya memiliki hand mixer merk Philips yang saya beli sejak mulai ngeblog lebih dari 10 tahun yang lampau. Mixer ini sebenarnya jenis duduk yang dilengkapi dengan mangkuknya sekalian. Tapi dudukannya sudah lama rusak dan saya buang. Tapi saya akui mixer-nya sendiri sama sekali tidak berubah performanya sejak dibeli pertama kali, dan saya lebih suka menggunakan mixer tangan dibandingkan mengeluarkan jenis mixer lain yang lebih ribet dan makan tempat di meja dapur. So far, hand mixer Philips ini cukup menunjang aktifitas mengocok adonan ringan untuk cake atau cookies, tapi big NO jika dipakai menguleni adonan roti.
Mixer kedua saya adalah jenis duduk merk Bosch tipe MUM58720. Ketika ke Singapura bertahun nan lampau, mixer ini baru saja diluncurkan di sebuah supermarket disana, impian saya sebenarnya bukan Bosch tipe yang ini, tapi karena sedang promo diskon dan tipe yang saya inginkan mahalnya tobat, akhirnya saya nekat membelinya dan membawanya pulang. Sayangnya walau merk Bosch merupakan jaminan mutu, tapi mixer tipe MUM58720 ini tidak sesuai ekspektasi saya. Dipakai untuk mengocok adonan telur sih masih baik-baik saja, tetapi ketika dicoba untuk menguleni adonan roti, mesin bergetar dan terasa terengah-engah. Saya jadi ngeri sendiri hendak melanjutkan hingga teksturnya benar-benar kalis. Ujung-ujungnya, mixer ini sekarang mangkrak didalam kabinet dapur. Adonan roti kembali saya uleni dengan tangan dan adonan cake saya kocok dengan hand mixer. Benar-benar pembelian mahal yang mubazir!