Kalau dipikir-pikir, sekolah tinggi tapi tanpa skill di jaman serba 'kudu punya kreatifitas tinggi' seperti ini akan menjadi 'mubazir'. Well bukan mubazir secara keilmuan dan wawasan, karena apapun bentuknya semua ilmu positif tentunya bermanfaat. Tapi mubazir yang saya maksudkan disini adalah ketika ilmu yang susah payah dipelajari tersebut tidak bisa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, skill apapun itu, selama bisa dipergunakan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah dari rumah, sangat diperlukan. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini dimana lowongan kerja sangat terbatas dan banyak perusahaan yang menunda merekrut karyawan baru karena kondisi ekonomi yang susah serta untuk meminimalisir risiko penularan virus.
Kemampuan menjahit, bertukang, mekanik, memasak, menciptakan aneka barang, komputer, design grafis dan website, editing video, fotografi, berkebun, beternak, menulis dan masih segambreng skill lainnya yang jika dimiliki maka kita bisa membuka usaha kecil-kecilan atau memulai menciptakan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Toh semua usaha kita bersekolah susah-susah sekian tahun lamanya ujung-ujungnya adalah untuk mendapatkan penghasilan bukan? Uang. Jadi apapun caranya, selama itu halal, tidak menyusahkan orang lain dan bisa membuat kita mandiri sangat dibutuhkan.
Klik untuk baca selanjutnya...
Kemampuan menjahit, bertukang, mekanik, memasak, menciptakan aneka barang, komputer, design grafis dan website, editing video, fotografi, berkebun, beternak, menulis dan masih segambreng skill lainnya yang jika dimiliki maka kita bisa membuka usaha kecil-kecilan atau memulai menciptakan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Toh semua usaha kita bersekolah susah-susah sekian tahun lamanya ujung-ujungnya adalah untuk mendapatkan penghasilan bukan? Uang. Jadi apapun caranya, selama itu halal, tidak menyusahkan orang lain dan bisa membuat kita mandiri sangat dibutuhkan.