Salah satu snack favorit jika belanja ke pasar adalah Panada. Snack dari Manado yang tergolong roti goreng ini beneran deh, bikin saya ketagihan.
Awalnya saya kurang tertarik dengan panada karena isinya ikan. Saya agak ragu membayangkan rasanya. Setelah penjualnya bilang bahwa isinya ikan tongkol, saya mencoba beli 2 biji. Sampai di rumah saya cicip, lha kok enak. Daging tongkolnya gurih, ada sensasi kres kres, yang belakangan saya ketahui dari pepaya muda, ditimpali aroma kemangi yang wangi. Seketika panada ini jadi favorit saya. Pingin bikin sendiri tapi kok ogah nguleni. Barulah setelah punya breadmaker, bisa terlaksana. Alhamdulillaah 😇😇😇 Resep panada ini saya ambil dari Femina ya. Pakai modifikasi ? So pasti karena menyesuaikan keadaan. Panada ini saya sulap jadi roti sobek. Alasannya sih klise. Saya gak bisa membentuk kulitnya hahahah 😂😂😂😂 Beneran deh saya gak bakat membentuk sesuatu menjadi indah dan enak dilihat. Kulit panada dibuat dari adonan roti pada umumnya. Hanya cairan yang dipakai adalah santan, minus telur dan lemak (margarin/mentega). Isiannya saya memakai ikan tongkol kukus dan labu siam serut. Semua serba mudah in syaa allaah. Isian bisa dicicil pembuatannya. Saya membuat isian sore hari kemudian disimpan di kulkas. Keesokan harinya membuat adonan kulitnya dan adonan siap diisi tongkol tumis. Untuk adonan roti, biasanya 500gr terigu menggunakan 1 sachet (11gr) ragi instant. Kali ini saya kurangi karena cuaca panas sekali, takut over fermentasi. Saya hanya pakai 6 gr saja dan tetap bisa mengembang bagus. Setelah matang Alhamdulillah 😇😇😇 enak dan kulitnya gurih karena menggunakan santan. Selain itu teksturnya lembut dan lembab. Syukaaa dengan hasil rotinya 😘😘😘
Bahan isi:
3 sdm minyak untuk menumis
6 butir bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, iris tipis
1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
3 buah cabai merah, iris tipis
3 cm jahe, kupas, bakar
1 sdm air asam jawa
500 gr daging ikan tongkol kukus, suwir-suwir *)
150 gr labu siam, serut kasar
1 sdt garam
1/2 sdm gula pasir
50 g daun kemangi, petiki
Kulit:
500 g tepung terigu khusus roti, ayak
½ sdt garam halus
6 gr ragi instan
3 sdm gula pasir
300 ml santan sedang
Olesan : telur kocok
Cara membuat:
1. Isi: Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih, dan serai hingga harum. Tambahkan cabai, jahe, dan air asam. Aduk rata.
2. Tambahkan tongkol kukus, labu siam, garam, gula, dan kemangi. Masak hingga matang dan kering. Angkat. Sisihkan.
3. Kulit: Campur tepung terigu, ragi, gula dan garam hingga rata. Tuangi santan secara perlahan. Uleni adonan menggunakan tangan atau mixer roti berkecepatan sedang hingga adonan kalis.
4. Fermentasi: Bulatkan adonan. Tempatkan di mangkuk, tutup dengan plastik atau lap lembap. Diamkan hingga mengembang dua kali lipat atau lebih (± 30-45 menit). Siapkan loyang kukis lebar alasi kertas roti dan olesi minyak/mentega.
5. Penyelesaian: Bagi adonan kulit menjadi 20 bagian. Ambil 1 bagian adonan kulit, bulatkan dan pipihkan. Letakkan 1 sdm bahan isi di tengahnya, bentuk bulat bulat. Tata di loyang, beri jarak 2-3cm di antaranya. Lakukan hingga semua bahan habis. Diamkan 30 menit hingga mengembang dan rapat.
6. Panaskan oven suhu 180'C. Olesi telur, panggang sampai kuning kecoklatan selama 30 menit. Angkat, olesi mentega.
*) Resep asli menggunakan ikan cakalang fufu ya. Sejenis ikan tuna asap (sumber Femina). Labu siam bisa diganti dengan pepaya muda.